Selasa, 23 Desember 2008

MALAIKATKU... IBUKU...

Suatu ketika di surga yang teramat indah, di mana semua mahluk berjejer dan bersiap untuk diturunkan dibumi menurut titah dari Tuhan.

Pada barisan itu ada seorang bayi yang akan segera diturunkan ke bumi untuk memenuhi kodratnya, menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan Sang Pencipta Langit dan Bumi.

“ Ya Tuhanku… hari ini Engkau akan mengirimkan hamba ke dunia, bagaimana saya akan hidup di sana ya Tuhanku… saya begitu kecil dan lemah.” Tanya si bayi.

Tuhan menjawab dengan lembut, “Wahai anakku.. Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu selamanya.”

“Tapi ya Tuhan.. di surga ini apa yang saya lakukan hanyalah tertawa dan bahagia, ini sudah lebih dari kebahagaiaan.” Kata si bayi kemudian.

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu selalu wahai anakku, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, seperti matahari pagi yang senantiasa menghangatkan bumi, kamu akan jauh lebih bahagia.”

Si bayipun bertanya lagi,”Kalau di dunia bagaimana saya dapat berbicara dengan-MU ya Tuhanku.”

Sekali lagi Tuhan menjawab,”Malaikat pelindungmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa kepada-Ku.”

Si bayi bertanya lagi,”Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”

“Malaikat pelindungmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwa sekalipun.” Jawab Tuhan.

“Tapi saya akan bersedih karena tak bisa melihat Engkau lagi ya Tuhanku,” Tanya si bayi lagi.

“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana kamu bisa kembali lagi kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu ada di sisimu,” jawab Tuhan.

Setelah mendapatkan semua jawabannya hati si bayi pun tenang, dengan lirih dia bertanya lagi,”Ya Tuhan… jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapakah nama malaikat pelindung di rumahku nanti?”

Tuhan pun menjawab,” Kamu dapat memanggil malaikatmu…. IBU…”

“Kupersebahkan untuk Ibu ku yang telah melahirkanku, menjagaku setiap saat, terima kasih atas pelukan hangatmu, kasih sayangmu bagaikan langit dan laut yang tak berbatas, doamu adalah rohku, restumu adalah semangatku, senyummu adalah kebahagianku, selamanya engkaulah malaikatku, lilin yang selalu menerangi jalanku, sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas olehku, Ibu… maafkan aku atas semua salahku.”

Bayi kecil dan lemah yang telah Ibu besarkan Parama


SELAMAT HARI IBU... WITHOUT MOTHER WE ARE NOTHING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Soegeng Rawoeh Poro Sederek...